Tulisan Keislaman
Pengorbanan Pada Hari Raya Idul Qurban
oleh Hamzah Upu
Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahil Hamd
Pertama-tama mari kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan kepada kita sekalian, yaitu nikmat iman, Islam, kesehatan dan kesempatan. Pada hari ini yaitu Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1446 H atau bertepatan dengan tanggal 6 Juni 2025, kita dipilih oleh Allah SWT untuk sama-sama membesarkan Allah SWT dan mengecilkan makhluk.
Pada hari ini juga, jutaan manusia dari berbagai etnik, suku, dan bangsa di seluruh penjuru dunia mengumandangkan takbir, tahmid, dan tahlil sebagai refleksi rasa syukur dan sikap penghambaan kepada Allah SWT. Ini adalah sebuah panorama menakjubkan yang menggambarkan eksistensi manusia di hadapan kebesaran Allah Yang Maha Agung. Mereka serempak membuktikan panggilan Allah SWT:
Labbaika Allahumma labbaik, labbaika la syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk la syarika lak.
Sesungguhnya pengorbanan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim adalah sebuah momentum sejarah yang menentukan perjalanan hidup manusia sampai saat ini. Khalilullah, nabi yang menghendaki terbentuknya masyarakat yang ideal dan bersih, mencerminkan nilai luhur dan syariat kehidupan umat manusia.
Pengorbanan Nabi Ibrahim tidak hanya untuk dirinya sendiri, tapi untuk seluruh generasi. Ketaatan beliau menjadi warisan ajaran Islam hingga akhir zaman.
1. Level Pengorbanan Pada Hari Raya Qurban
Sudah menjadi sunnatullah bahwa semakin tinggi pengorbanan terhadap agama, maka semakin dalam pemahaman yang diberikan oleh Allah SWT. Pengorbanan terbesar telah dialami oleh:
a. Para Nabi dan Rasul
Contoh utama adalah Nabi Ibrahim yang diperintahkan menyembelih putranya Ismail. Dengan penuh ketaatan, perintah itu dijalankan. Ismail pun menunjukkan komitmen yang luar biasa dengan menjawab:
“Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; in syaa Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.” (QS Ash-Shaffat: 102)
Nabi lainnya pun mengalami ujian berat:
- Nabi Zakaria digergaji hingga tubuh terbelah.
- Nabi Yunus ditelan ikan selama 40 hari dalam tiga kegelapan.
- Nabi Ayyub diuji dengan penyakit berat dan kehilangan semua anak dan harta.
- Nabi Muhammad SAW dilempari di Thaif, dikejar, dan terancam dibunuh oleh kaum kafir Quraisy.
b. Para Sahabat dan Sahabiah
- Bilal bin Rabah disiksa berat dan tetap berkata, “Ahad, Ahad.”
- Abu Darda diseret di atas bara api.
- Sumayyah menjadi syahidah pertama, gugur karena ditusuk tombak oleh Abu Jahal.
c. Umat Islam yang Berhaji
Para jamaah haji berkorban:
- Dana
- Waktu
- Tenaga
Mereka juga harus menghadapi cuaca ekstrem dan berjauhan dari keluarga.
d. Penyembelihan Hewan Kurban
Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah salat dan berkurbanlah.” (QS Al-Kautsar: 1–3)
Shalat berjamaah yang dilakukan tepat waktu di masjid memiliki 5 keutamaan, seperti rezeki yang tak disangka, dijauhkan dari siksa kubur, dan masuk surga tanpa hisab.
2. Penyembelihan Hewan: Cara Islam vs Non-Islam
a. Cara Islam
Islam mengajarkan:
- Menajamkan pisau.
- Memperlakukan hewan dengan baik.
- Menyembelih tiga saluran utama di leher: makanan, nafas, dan darah.
Firman Allah:
“Janganlah kamu makan binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya.” (QS Al-An’am: 121)
Hadis Nabi SAW:
“Sesungguhnya Allah memerintahkan berbuat baik atas segala sesuatu. Tajamkan pisau dan senangkanlah penyembelihan kalian.” (HR. Muslim)
Penelitian dari Hannover University (Prof. Dr. Schultz & Dr. Hazim) menunjukkan bahwa:
- Pada 3 detik pertama: grafik EEG stabil → tidak terasa sakit
- Detik ke-4–6: EEG turun → sapi tertidur (deep sleep)
- ECG meningkat → jantung memompa darah maksimal
- Hasil: daging sehat (healthy meat) dan layak konsumsi.
b. Cara Non-Islam
Metode stunning (pemingsanan):
- EEG meningkat tajam → indikasi rasa sakit
- ECG menurun → jantung berhenti lebih awal
- Darah tidak keluar maksimal → daging tidak sehat (unhealthy meat)
Bahaya:
- Darah beku jadi media bakteri
- Potensi menularnya penyakit sapi gila karena kerusakan otak akibat pneumatik bolt gun (penembakan ke otak)
Penutup: Hikmah Ibadah Qurban
- Semakin besar pengorbanan, semakin besar pemahaman agama dari Allah SWT.
- Semua yang diciptakan Allah di bumi adalah untuk manusia, selama digunakan sesuai syariat.
- Orang yang menyembelih hewan kurban mendapat pahala sebanyak bulu hewan tersebut.
“Pada setiap bulunya itu kita memperoleh satu kebaikan.” (HR Ahmad & Ibnu Majah)
